Facebook

Kamis, 02 Februari 2012

Adakah Jilbab Hati itu?

Kita sebagai generasi umat Islam. khususnya untuk kaum hawa. Akhir-akhir ini sering sekali terdengar istilah "Jilbab Hati". Istilah seperti ini muncul bagi mereka yang enggan mengenakan Jilbab dengan alasan hati mereka belum berjilbab. Kalau didengar-dengar lucu juga ya istilah yang dibuat-buat itu dan yang pastinya gak masuk akal. Apa ada yang namanya "Jilbab Hati" itu? Apa iya untuk mengenakan jilbab harus seperti itu dengan alasan belum siap? Kalau ditanya belum siap, terus kapan dong siapnya kalau gak dipersiapkan dari sekarang? Kalian penasaran dengan jawabannya? mari kita lihat jawabannya pada artikel yang dikutip dari voa-islam.com berikut ini.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hingga hari ini masih banyak wanita yang memperdebatkan masalah jilbab. Banyak dari mereka tidak mengenakan jilbab dengan alasan masih merasa hatinya belum terjilbabi. Statemen ini awalnya merebak di kalangan artis. Untuk menghindari dan mengingkari perintah hijab. Mereka menggunakan alasan di atas untuk menguatkan alasannya membiarkan kepalanya telanjang ditempat umum.

Pada hari ini, artis telah menjadi ‘berhala baru’ bagi anak muda. Tidak mengenal sahabat Rasulullah sudah menjadi hal yang dimaklumi, tapi tidak punya idola artis akan mendapat julukan kampungan, kuper dll. Setelah artis dijadikan berhala baru yang diidam-idamkan, dipuji-puji, dikagumi, apa saja yang artis lakukan akan di ikuti, termasuk artis yang tidak mengenakan hijab.

Dalam kenyataannya, statemen ‘ingin menjilbabi hati’ ini telah melekat di hati banyak wanita muda. Mereka enggan mengenakan hijab dengan alasan masih belum siap dan ingin menjilbabi hatinya dulu. Kelompok ini bukan tidak siap, tetapi bisa jadi enggan melakukan persiapan. Padahal perintah hijab itu bukan perintah biasa, tetapi perintah Allah SWT secara langsung bagi wanita beriman.

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan dan anak-anak orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al-Ahzab 59).

“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.....” (An-Nur 31).
Jika wanita islam enggan mengenakan hijab, lantas apa bedanya mereka dengan wanita non muslim? Sesungguhnya hijab itu adalah pembeda antara wanita muslim dengan non muslim. Tidak ada satupun ada perintah yang mengatakan bahwa jilbab hati itu merupakan hal yang urgent dibanding jilbab fisik. Statemen jilbab hati muncul dari kalangan mereka yang belum memahami ilmu hijab dengan baik.

Meski begitu, hijab itu bukan hijab yang menjadikan wanita tersebut tabarruj (memamerkan kecantikan), bukan pula yang bercorak-corak modis. Karena sesungguhnya ada batasan dan kriteria busana syar’i yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Harus menutup seluruh badannya kecuali wajah dan telapak tangan, maka tidak boleh ditampakkan leher dan lain-lain walaupun hanya sebesar uang logam.
2. Bukan busana perhiasan yang justru menarik perhatian seperti yang banyak dihiasi dengan gambar bunga apalagi yang warna-warni.
3. Harus longgar, tidak ketat, tidak tipis, dan tidak sempit yang mengakibatkan lekuk tubuhnya tampak atau transparan.
4. Tidak diberi wangi-wangian atau parfum karena dapat memancing syahwat lelaki yang mencium keharumannya.
5. Tidak menyerupai kaum laki-laki seperti memakai celana panjang (ketat), kaos oblong, dan semacamnya. Rasulullah melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki.
6. Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir.
7. Bukan untuk mencari popularitas.

Jadi, jilbab hati itu tidak ada. Yang Allah perintahkan adalah jilbab fisik, adapun mengenai hati, itu merupakan kewajiban, tanpa harus menafikan masalah urgensi jilbab fisik. (Sumber: voa-islam.com).

Nah, gimana? sudah jelas kan jawabannya. Kalau sudah jelas, maka cepat-cepatlah kita ber-Istighfar kepada Allah dan memohon ampun atas kesombongan dan kekhilafan kita. Semoga kita semua diberi hidayah oleh Allah dan mendapat jalan yang lurus dengan Ridho-Nya. Amiin ya Rob.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes